Rabu, 30 Oktober 2013

TIGA BUAH PUISI KARYA SISWA

Aku Pemuda Indonesia
Kamis, 31 Oktober 2013

Ku kembali mengenang ke masa itu
Momen kemerdekaan Indonesia 68 tahun lalu
Masa-masa yang dinantikan bangsa Indonesia
Masa dimanaIndonesia lepas dari jeratan penjajah

Akulah pemuda Indonesia
Pemuda yang memegang kendali terhadap Indonesia
Pemuda yang bertanggung jawab terhadap kemerdekaan
Yang bertanggung jawab atas kemunduran atau kemajuan

Aku berseru:  “Aku pemuda Indonesia!”
Tanah airku hanya satu, tanah air Indonesia
Bangsaku hanya satu, bangsa Indonesia
Dan, bahasaku hanya satu, bahasa Indonesia

Akulah pemuda Indonesia
Pemuda Indonesia yang penuh tanggung jawab
Tanggung jawab untuk mengemban tugas bangsa
Yang lebih maju

Marsaulina Agnes
Klsxiipa4sman42 
 
*Dua Puluh Delapan Oktober*
Rabu, 30 Oktober 2013

Hari ini hari yang bersejarah
Awal dari perjuangan yang tak kenal lelah
Pemuda Indonesia telah bersumpah
Indonesiaku tidak untuk terpecah belah

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Untuk satu tujuan mulia, cita-cita bangsa
Menjunjung tinggi tanah air, tanah airku Indonesia
Para pemuda yang telah berjasa
‘kan selalu berjaga sepanjang masa
Hati yang satu, bersama wujudkan asa

Wahai pemuda, jangan berputus asa
Enyahkan segala rintangan yang ada
Menang dan kalah sudahlah biasa
Usah menyimpan dendam di dada
Dua puluh delapan Oktober
Akan selalu ada di setiap masa

Pedihnya rasa waktu itu
Adalah serpihan kenangan yang memilukan jiwa
Tak ada satu pun yang bisa membantu
Dan, kini kami hadir untuk bersatu
Bersatu padamu Indonesiaku

Wahai pemuda...
Tetaplah bersatu
Kobarkan semangatmu untuk Indonesia
Dan, darahku...jiwaku...
Hanya untukmu Indonesia

Syifa Harumi
xiipa2sman42

*Sumpah Pemuda*
Rabu, 30 Oktober 2013

Wahai para pemuda pendahulu
Yang hidup pada masa dahulu
Yang telah membuat kami semua bersatu
Nyalakan lentera semangat Nusantara

Di kala sekarang kau hanyalah kenangan
Namun gema janji dan sumpahmu
Masih tetap mengaum, meraung-raung
Keras membahana di seluruh peloksok negeri
Dan, Sumpah Dua Puluh Delapan Oktober-mu
Leburkan dalam satu kebhinekaan
Para pemuda Indonesia

Agnes Tri Pratiwi
Xiipa2sman42


Budayawan: Jokowi kan Kejawen, Monyet Bisa Bawa Sial

METRO

Senin, 28/10/2013, 21:56

Jokowi, Ridwan Saidi, Topeng Monyet
 

budayawan-jokowi-kan-kejawen-monyet-bisa-bawa-sial Budayawan Betawi Ridwan Saidi/ist

 
Budayawan Betawi, Ridwan Saidi mencurigai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membersihkan Jakarta dari tukang topeng monyet semata-mata untuk mengusir sial.

Hal itu diungkapkan Ridwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10). Ridwan menilainya dari pendekatan kultur Jawa. "Saya curiga Jokowi ini punya kepercayaan monyet itu bikin sial dirinya, jadi bawa sial. Ada kultur Jawa, dia kan kejawen, ya saya khawatir itu motivasi dia nyingkirin monyet," kata Ridwan.

Mantan politisi PPP itu menyayangkan kebijakan Jokowi yang melarang dan menertibkan topeng monyet di Jakarta. Ia menuturkan, apa yang dilakukan oleh tukang topeng monyet itu hanya sekedar mencari nafkah di Ibukota.

"Orang cari makan halal ngapain sih diganggu? Saya heran, ikan lumba-lumba sering nyundul bola enggak ditertibkan. Nggak adil! Katanya penyayang binatang," sindir Ridwan.

Kebijakan yang sama, kata Ridwan, juga pernah dilakukan Fauzi Bowo saat masih menjabat gubernur. Akan tetapi, Ridwan menjelaskan, hal itu tidak efektif. Sebab, Pemprov DKI Jakarta hanya menertibkan belasan tukang topeng monyet saja. "Hitungan saya ada lebih dari 350 monyet yang dipekerjakan sebagai topeng monyet," kata Ridwan.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta secara intensif terus menggelar razia tukang topeng monyet yang ditargetkan pada 2014 nanti Jakarta akan bebas dari topeng monyet. Setelah ditertibkan, Pemprov DKI Jakarta akan merehabilitasi monyet-monyet itu ke margasatwa Ragunan, Jakarta. Sedangkan, tukang topeng monyetnya dikabarkan akan diberikan uang pengganti sebesar Rp 1 juta guna mengalihkan profesinya ke pekerjaan yang lebih produktif. (ali)