28 Desember 2012 | 12:14 wib
AMATI LUKISAN: Pengunjung mengamati lukisan karya Kelompok Sepuluh Ambarawa yang dipamerkan di Pendapa Kecamatan Ambarawa, Jumat (28/12). (suaramerdeka.com/Ranin Agung) |
AMBARAWA, suaramerdeka.com - Sebanyak 10 pelukis asal Ambarawa, Kabupaten Semarang yang
sukses berkarya di Pulau Bali menggelar pameran bersama di Pendapa Kecamatan
Ambarawa. Kegiatan yang bertajuk Reuni Kelompok Sepuluh Ambarawa sengaja
dikemas sederhana dengan memanfaatkan luas pendapa yang masih utuh bercorak
joglo.
Ketua Panitia, Guton Suparmin
mengatakan, pihaknya berencana akan menggelar pameran bersama hingga 29
Desember 2012. Selain pameran lukisan, seniman lukis juga meluncurkan buku
berjudul Langkah-langkah Perupa Ambarawa era 70-an sampai 2012. "Semua karya kami baik yang
dilukis di Ambarawa maupun di Bali kami pamerkan semua di sini, dengan maksud
agar masyarakat mengetahui dan ingin belajar melukis," katanya, Jumat
(28/12).
Ke sepuluh pelukis yang tergabung
dalam Sanggar Gedong Songo, meliputi Madi Kertonegoro, Suparmin, Untung,
Dullah, Dillah, M Japin, Dibyo, Gunadi Anggara, Sulis, dan Ngatiman. Seiring
dengan perjalanan waktu, pelukis Ambarawa lainnya seperti Agus Konyil, Nusa
Adi, Bambang, Karno Gugat, Totok (Saptono), dan Tony (Ping Swie) pun ikut
meramaikan dengan berkarya sesuai dengan aliran masing-masing.
"Dari aliran nyleneh
karya Agus Konyil hingga Bambang dengan aliran representatif dan aliran gugat
yang biasa dianut Karno Gugat bisa dijadikan tetenger bila di Ambarawa juga ada
seniman lukis. Pasalnya saat ini, banyak orang yang tidak tahu bahkan menutup
mata dengan keberadaan pelukis asal Ambarawa," jelasnya.
Ditambahkan, usai menggelar pameran
bersama di Pendapa Kecamatan Ambarawa rencananya para seniman lukis Ambarawa
akan menggelar bursa lukisan di area Bandungan Indah (Taman Rekreasi PJKA
Bandungan) selama satu bulan mulai 1 Januari 2013 mendatang.
Devi Puspitasari Wihardjo (30),
salah satu pengunjung pameran mengungkapkan, dirinya bisa melihat kekompakan
dari pelukis Ambarawa. Menurut dia, hal tersebut dibuktikan dengan bersatunya
pelukis yang lahir dari berbagai aliran untuk bangkit bersama menggelar
pameran.
"Tidak semua pelukis bisa
kompak menggelar pameran karya, tetapi di Ambarawa hal ini bisa terwujud. Saya
pun sebagai penggemar lukisan salut atas kerja sama tersebut," ungkapnya.
( Ranin Agung / CN31 / JBSM )