Drama Tari Tradisi |
JAKARTA - Senin, 27 Januari 2014 , 21:34:00 - Universitas Trisakti (Usakti) menggelar pertunjukan
Seni Drama Tari (Sendratari) yang mengangkat budaya asli Indonesia. Pertunjukan
ini untuk mengembangkan seni dan budaya serta menjaga kelestarian seni dan
budaya sebagai warisan nenek moyang.
“Seni drama tari ini didasari oleh cerita
sejarah, yang berkaitan dengan misi utama Universitas Trisakti, yaitu
Pendidikan, melalui pementasan ini kita dapat melihat sinkronisasi antara
pendidikan dan kebudayaan," kata Wakil Rektor II Universitas Trisakti
Itjang D. Gunawan dalam keterangan pernya, Senin 27/1).
Itjang menjelaskan Sendratari yang digelar di Gedung
Pawayangan Theater Kautaman Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (26/1)
malam terinspirasi dari tokoh nasional itu berhasil dikemas menjadi sebuah
pertunjukan kolosal yang atraktif dan menarik. Tidak seperti sedang
menceritakan sebuah sejarah semata, tetapi mempertontonkan keindahan tari
berikut seni berbicara yang mudah dipahami dengan memanifestasikan kejadian dan
tempat maupun nama-nama terkait, yang sedikit dibedakan dengan aslinya.
"Pagelaran ini didasari setting sejarah
Pendidikan Nasional yang mengetengahkan tentang Perjuangan Ki Hajar berikut
rekan-rekannya dalam memerangi kebodohan dan akal licik penjajah yang mencoba
selalu memecah belah kesatuan bangsa, pagelaran ini merupakan salah satu wujud
perhatian Universitas Trisakti pada nilai-nilai lokal,” katanya.
Pagelaran ini tidak hanya dihadiri civitas Usakti, tapi
juga Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Konsuler Kedutaan Spanyol
Rodrifo De La Vina Muhlack, dan Wali Kota Jakarta Barat H Fatahillah.
Didukung oleh para seniman budaya seni tari dan tokoh
masyarakat, para civitas akademika Universitas Trisakti pun turut serta dalam
pagelaran yang dipadukan dengan seni tari tradisional khas wayang orang ini.
Seperti, Wakil Rektor III Komang Suka’arsana yang
berperan sebagai Prabu Sabrang Gunungpuro, Wakil Rektor IV Asri Nugrahanti yang
berperan sebagai Ibunda, dan sejumlah Dekan, Wakil Dekan, Dosen, serta
mahasiswa juga terlibat dalam pagelaran tersebut, selain itu tokoh masyarakat
seperti Mayjen Purn. Hendardji Soepanji pun turut berperan sebagai lakon.
Sementara itu Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Usakti, Bambang Endro Yuwono mengatakan bahwa pagelaran ini tidak
saja diperlukan bagi kepentingan para pewaris dimasa yang akan datang tetapi
juga untuk menunjukkan eksistensi dan sejarah kita sebagai bangsa yang besar.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan Dies
Natalis Universitas Trisakti yang telah 48 tahun mengabdi dalam bidang
pendidikan, Dalam melaksanakan Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Trisakti
memiliki Visi sebagai Perguruan Tinggi unggulan yang mempersembahkan kinerjanya
demi kemajuan ilmu yang disetarakan dengan perkembangan global dengan tetap
memperhatikan nilai-nilai lokal,” pungkasnya. (awa/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar