Logo Provinsi Bali |
DENPASAR,
KOMPAS.com - Rektor
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum
bertekad mengantarkan lembaga pendidikan tinggi seni itu menjadi pusat unggulan
seni dan budaya.
"Hal itu mengisyaratkan sebuah komitmen yang tertuang dalam visi institut, yakni tahun 2020 ISI Denpasar menjadi pusat unggulan seni dan budaya," kata Arya Sugiartha pada peringatan Dies Natalis X dan Wisuda Sarjana Seni XI di Denpasar, Minggu (28/7/2013).
Ia mengatakan, dengan prestasi itu diharapkan mampu mencetak sarjana seni yang handal, penelitian berkualitas dan bernilai guna serta karya seni yang kreatif dan adaptif.
Demikian pula pengabdian kepada masyarakat mampu memberikan manfaat sekaligus satu-satu lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata itu menjadi pusat layanan data dan informasi seni budaya.
Dalam pembangunan seni dan budaya kiprah ISI Denpasar dapat berfungsi menjaga keseimbangan hidup dan memperkokoh jati diri anak bangsa, sehingga berkembang menjadi manusia yang berkualitas, mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Arya Sugiartha di hadapan civitas akademika menambahkan, kiprah lembaga yang dipimpinnya dalam menempa generasi muda melalui sinergi logika, etika, dan estetika.
Hal itu tercermin dalam motto "Sewaka Guna Widya, Satyam, Siwam, Sundaram" yakni kewajiban mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Berbagai kebijakan, langkah, dan program dilakukan sejak berdirinya ISI, sebagai peningkatan status dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) tahun 2003. Semua pihak dengan gigih mendukung perkembangan ISI Denpasar sebagai "lata mahosadi" atau obat mujarab untuk menuntun lahirnya generasi emas yang berkarakter Indonesia.
Arya Sugiartha menjelaskan, perjalanan ISI Denpasar sesuai Renstra 2010-2014, kini sedang berada pada tahun keempat. Berbagai kemajuan telah dicapai namun masih banyak yang perlu disempurnakan.
Hasil evaluasi diri dengan mencermati kondisi riil ISI Denpasar selama sepuluh tahun terakhir (2003-2013) menunjukkan kemajuan yang signifikan.
ISI Denpasar memiliki kekuatan dan keunggulan antara lain keberagaman bidang ilmu yang dikelola meliputi seni tari, seni karawitan, seni pedalangan, seni rupa murni, seni kriya, disain interior, disain komunifikasi visual, fotografi, sendratasik, fashion, seni musik serta televisi dan film.
"Program bidang studi itu satu sama lain saling mendukung untuk memperluas cakrawala keilmuan seni serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dalam menyukseskan proses belajar mengajar," ujar Arya Sugiartha.
"Hal itu mengisyaratkan sebuah komitmen yang tertuang dalam visi institut, yakni tahun 2020 ISI Denpasar menjadi pusat unggulan seni dan budaya," kata Arya Sugiartha pada peringatan Dies Natalis X dan Wisuda Sarjana Seni XI di Denpasar, Minggu (28/7/2013).
Ia mengatakan, dengan prestasi itu diharapkan mampu mencetak sarjana seni yang handal, penelitian berkualitas dan bernilai guna serta karya seni yang kreatif dan adaptif.
Demikian pula pengabdian kepada masyarakat mampu memberikan manfaat sekaligus satu-satu lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata itu menjadi pusat layanan data dan informasi seni budaya.
Dalam pembangunan seni dan budaya kiprah ISI Denpasar dapat berfungsi menjaga keseimbangan hidup dan memperkokoh jati diri anak bangsa, sehingga berkembang menjadi manusia yang berkualitas, mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Arya Sugiartha di hadapan civitas akademika menambahkan, kiprah lembaga yang dipimpinnya dalam menempa generasi muda melalui sinergi logika, etika, dan estetika.
Hal itu tercermin dalam motto "Sewaka Guna Widya, Satyam, Siwam, Sundaram" yakni kewajiban mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kebenaran, kebaikan, dan keindahan.
Berbagai kebijakan, langkah, dan program dilakukan sejak berdirinya ISI, sebagai peningkatan status dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) tahun 2003. Semua pihak dengan gigih mendukung perkembangan ISI Denpasar sebagai "lata mahosadi" atau obat mujarab untuk menuntun lahirnya generasi emas yang berkarakter Indonesia.
Arya Sugiartha menjelaskan, perjalanan ISI Denpasar sesuai Renstra 2010-2014, kini sedang berada pada tahun keempat. Berbagai kemajuan telah dicapai namun masih banyak yang perlu disempurnakan.
Hasil evaluasi diri dengan mencermati kondisi riil ISI Denpasar selama sepuluh tahun terakhir (2003-2013) menunjukkan kemajuan yang signifikan.
ISI Denpasar memiliki kekuatan dan keunggulan antara lain keberagaman bidang ilmu yang dikelola meliputi seni tari, seni karawitan, seni pedalangan, seni rupa murni, seni kriya, disain interior, disain komunifikasi visual, fotografi, sendratasik, fashion, seni musik serta televisi dan film.
"Program bidang studi itu satu sama lain saling mendukung untuk memperluas cakrawala keilmuan seni serta didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai dalam menyukseskan proses belajar mengajar," ujar Arya Sugiartha.
Sumber : Antara
Editor : BNJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar