Disbudpar
Geber Workshop Koreografer bagi Pelaku Seni
KaltimPost.co.id - Kamis, 5 Desember 2013 - TENGGARONG - Lebih menumbuhkan rasa kecintaan akan seni budaya
yang beragam di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) menggelar workshop koreografer dengan peserta dari para sanggar
atau kelompok kesenian yang ada di Kukar.
Kegiatan tersebut dibuka Kepala Bidang Destinasi Disbudpar Siswan Hermantoko, dengan menghadirkan narasumber koreografer Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Irianto Catur dan Mahyuni Irianto, Rabu (26/11) lalu di Gedung Wanita, Tenggarong.
Menurut Siswan, kekayaan budaya di Kukar begitu beragam, tentunya seni dan budaya ini harus dikembangkan dan dilestarikan. "Saya mendukung kelestarian dan kecintaan seni budaya yang ada di daerah ini," katanya.
Menurut dia,
dengan diadakan workshop diharapkan kepada seluruh pelaku seni budaya di Kukar
dapat menumbuhkembangkan minat seni dan membangun apresiasi seni budaya,
khususnya kebudayaan lokal. "Saya berharap para pelaku seni budaya mampu
menggugah kesadaran generasi muda untuk terus berkreasi, hingga menumbuhkan
kembali penguatan seni tradisional sebagai bagian dari sejarah," ujarnya.
Ketua
Panitia M Saidar mengatakan, tujuan workshop koreografer tari untuk lebih
memahami gerak tari dan makna yang terkandung di dalamnya. "Memberikan
pembekalan para penari yang tujuannya adalah agar ada motivasi, khususnya para
generasi muda cinta akan seni budaya," katanya.
Dijelaskan
Saidar, gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengomunikasikan
maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada kepuasan,
kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat, atau penonton.
Kompetensi dasar lanjut dia, mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan
mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi kemampuan memahami arah dan tujuan
koreografer dalam konsep koreografi kelompok.
"Ini sangat penting untuk diketahui semua pelaku seni budaya di Kukar, mulai manajemen pengelolaan seni tari agar sanggar yang ada tetap eksis, tidak terkikis oleh zaman," jelasnya.
Sedangkan narasumber lain, Irianto Catur mengharapkan kepada seluruh pelaku seni budaya di Kukar untuk tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih. "Saya berpesan, teruslah belajar dan belajar. Jangan sekali-kali merasa puas atas apa yang diperoleh, melainkan hal itu menjadi motivasi untuk terus belajar," pesannya.
"Ini sangat penting untuk diketahui semua pelaku seni budaya di Kukar, mulai manajemen pengelolaan seni tari agar sanggar yang ada tetap eksis, tidak terkikis oleh zaman," jelasnya.
Sedangkan narasumber lain, Irianto Catur mengharapkan kepada seluruh pelaku seni budaya di Kukar untuk tidak cepat puas dengan apa yang telah diraih. "Saya berpesan, teruslah belajar dan belajar. Jangan sekali-kali merasa puas atas apa yang diperoleh, melainkan hal itu menjadi motivasi untuk terus belajar," pesannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar