Seni Budaya Nusantara, Jumat, 27 Desember 2013 - 00:15 WIB - Sapardi Djoko Damono merupakan salah seorang penyair beken kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 20 Maret 1940. Namanya begitu harum karena kekonsistenannya dalam bidang sastra terutama puisi. Puisi-puisi karya beliau begitu enak dibaca, tidak jelimet. Meskipun ditulis dengan kata-kata bersifat umum, akan tetapi karena disusun dengan permainan irama kata-kata yang begitu harmonis, semua karya-karyanya menjadi enak untuk dinikmati dan terasa sejuk di hati. Berikut adalah 9 buahpuisi karya beliau:
|
||
langit di
kaca jendela bergoyang
terarah ke mana wajah di kaca jendela yang dahulu juga mengecil dalam pesona sebermula adalah kata baru perjalanan dari kota ke kota demikian cepat kita pun terperanjat waktu henti ia tiada…
|
|
||
Ada gadis
kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung tangan kirinya mengibaskan tangis di pinggir padang,ada pohon dan seekor burung…
|
| ||
Kubiarkan
cahaya bintang memilikimu
kubiarkan angin yang pucat dan tak habis-habisnya gelisah tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu entah kapan kau bisa kutangkap... Ketika Jari-jari bunga terluka mendadak terasa betapa sengit, cinta kita cahaya bagai kabut, kabut cahaya di langit menyisih awan hari ini di bumi meriap sepi yang purba ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata suatu pagi, di sayap kupu-kupu disayap warna, suara burung di ranting-ranting cuaca bulu-bulu cahaya betapa parah cinta kita mabuk berjalan diantara jerit bunga-bunga rekah… Ketika Jari-jari bunga terbuka mendadak terasa betapa sengit, cinta kita cahaya bagai kabut, kabut cahaya di langit menyisih awan hari ini di bumi meriap sepi yang purba ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar