Kamis, 08 Mei 2014

2 Buah Puisi Kenangan Slamet Priyadi



AKU TAK BISA MELUPAKANMU
Karya: Slamet Priyadi

hingga kini aku masih tak bisa melupakanmu
kenangan itu, yang adalah segalanya tentang kita
selalu mengkoyak-koyak cengkeram  sukmaku
semakin terasa pedih, lara dan rindu jadi satu
tak bisa tepis rasa kasmaran kenangan cinta

di saat kita bergamit tangan di sepanjang jalan
menuju pesantren Darunnajah di Kebayoran
di saat wajahmu terkulai lembut penuh manja
di saat gerai rambut hitam dikerudung putihmu
menelusup dadaku yang gelorakan rasa rindu

mata sendu kita pun saling bertatap
tetes-tetes bening air mata perlahan merayap
basahi pipimu yang binar kemerahan
basahi kerudung putihmu yang kemerlap
karena disinari cah'ya mentari tengah hari
yang memancar begitu panas di atas kepala

dan sinarnya pun menyengat menembus dada
mengukir kenangan lama tentang cinta kita
yang sama sekali tak bisa aku melupakannya
hingga sekarang ...........

Kenangan 1977
Pangarakan, Bogor
Sabtu, 08 Februari 2014 – 16:19 wib

BABEMU MEMANG GALAK
Karya: Slamet Priyadi

Berawalnya ini kisah
Ketika kita tertangkap basah
Saat kita pacaran ungkap keluh-kesah
di tengah-tengah kebun singkong
Kebun singkong milik Haji Kokong
Yang terkenal galak di seantero kampong

Aku lari kencang lintang pukang
Berlari gancang tunggang langgang
Lompati berbatang-batang singkong
Singkong-singkong tua yang berbatang
Yang melintang serasa lariku dihalang
Dan nafasku terengah-engah pergi pulang

Aku melihat telingamu dijewer
Awar-awer sarung bapakmu ngawer
Kau berteriak meringis lalu menangis
Sementara aku hanya bisa melihat miris
Sambil bersihkan kotoran di pangsi jangkis
Yang baru dibelikan emak hari kamis

Nur, cintaku!
Bapakmu memang teramat galak
Bicaranya menyalak dengan mata terbelalak
Melotot tajam seperti harimau mau menerkam
Menyeramkan hatiku dan hatiku jadi seram

Kenangan 1972
Pangarakan, Bogor
Selasa, 06 Mei 2014 20:07 wib


Tidak ada komentar:

Posting Komentar